PORTALJATIM.ID, BANYUWANGI — Dalam rangka menyukseskan Pilkada (Gubenur Jawa Timur dan Bupati Banyuwangi) pada tahun 2024, DPD GmnI Jawa Timur bersama KPU Jawa Timur melaksanakan giat sosialisasi peran serta generasi muda dan masyarakat dalam keikutsertaan pemilu 2024. Jum’at (16/8/2024).
Kegiatan sosialisasi dengan Tema “Peran Generasi Muda Menyongsong Pilkada Serentak Berkualitas” yang dilaksanakan di Arjuna cafe and Resto Kemiren Banyuwangi.
Ketua DPC GmnI Banyuwangi Sarinah Rizka Nanda Aprilita (Nona sapaan akrabnya) mengatakan kegiatan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu 2024 yang diselenggarakan di hadiri sekitar 100 orang yang terdiri dari Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan Habib M. Rohan, pengurus KPU Banyuwangi, Pengurus Bawaslu Banyuwangi, Ketua Alumni GmnI berserta pengurus Alumni GmnI Banyuwangi, dan Kader GmnI Banyuwangi.
Pada kesempatan tersebut, Dr. Hary Prianto, S.T., M.Si mengatakan pentingnya peran serta semua pihak dalam mengawal dan menyukseskan pemilu serentak yang akan berlangsung.
Kami dari DPC PA GmnI Banyuwangi akan mengawal jalannya pesta demokrasi yang akan berlangsung dari awal sampai akhir,” kata Dr. Hary.
Adapun pengertian dari kotak kosong ialah calon tunggal yang tidak memiliki saingan sehingga dalam surat suara posisi lawan dinyatakan dalam bentuk kotak kosong.
Dilansir dari beberapa media dan sumber fenomena kotak kosong pernah terjadi dalam konstelasi pilkada di beberapa daerah di Indonesia.
Ketua DPD GmnI Jawa Timur Hendra Prayogi menjelaskan kegiatan sosialisasi sukseskan pemilu Jawa Timur yang diselenggarakan berkat kerjasama antara DPD GmnI Jawa Timur dengan KPU Jawa Timur.
Pada pemaparannya Dr. Hary Prianto mengatakan realitas potensi calon tunggal dalam Pilkada di Banyuwangi harus diterima dengan kesadaran positif. Partai politik sudah memiliki metode sendiri dalam menentukan calonnya, diantaranya basis riset atau survey.
Calon tunggal dalam demokrasi modern saat ini sudah diatur oleh regulasi. Sebagai warga negara yang baik, kita harus tunduk dan patuh terhadap penerapan regulasi dalam Pilkada 2024. “Demi keberlangsungan Banyuwangi yang baik, kita harus percaya dan mendukung orang, bukan pada kotak kosong,” jelasnya.
Salah satu peserta sosialisasi menanyakan kepada pemateri tentang mekanisme yang harus dihadapi oleh calon tunggal. Apa dan bagaimana konsekuensi yang akan diterima
Fenomena terjadinya kotak kosong bisa dihindari, mengingat jumlah pemilih aktif di Indonesia sangat banyak.
Masih ditempat yang sama, Nona mengajak peran serta masyarakat dan generasi muda yang ada di Kabupaten Banyuwangi untuk datang ke TPS pada tanggal 27 November 2024 untuk menggunakan hak pilihnya.
“Mari datang ke TPS, Sukseskan Pilkada 2024 dengan riang Gembira, satu suara anda menentukan nasib lima tahun kedepan,” pungkasnya.