PORTALJATIM.ID, BANYUWANGI — Art Banyuwangi terus melaksanakan pembangunan karakter dan pererat silaturahmi antar anggotanya dengan menggelar kegiatan workshop dan Happy Camp berlangsung di kecamatan Songgon, Banyuwangi, Jawatimur, Sabtu (18/05/2014).
Kegiatan tersebut tak hanya dihadiri oleh anggota lama dan anggota yang baru gabung ikut menjadi bagian dari keangggotaan di Art Banyuwangi.
Antusiasme peserta pun nampak terlihat dengan jumlah yang ikut dalam kegiatan yang digelar dengan nuansa alam. Selain itu dalam acara peserta juga diberikan pemaparan sejarah awal berdirinya Art Banyuwangi.
“Inilah cara kami dalam melestarikan budaya Art Banyuwangi yang sudah menjadi sebuah komitmen sesuai dengan tujuan terbentuknya Art Banyuwangi, “ungkap Ketua Art Banyuwangi MF. Yudistira kepada Lantaran.com.
Menurut ketua Art Banyuwangi yang akrab disapa Pak Wo menjelaskan, bahwa kegiatan workshop dan happy camp sengaja digelar dalam rangka untuk mempererat jalinan silaturahmi.
“Saya ingin menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menjalankan komitmen dilahirkannnya art Banyuwangi di Bumi Blambangan,”imbuhnya.
Ia juga menambahkan sebagai komunitas (organisasi) yang di isi oleh lintas pemuda yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda, tidak semua berjiwa dan penggiat seni bahkan ada juga yang memiliki keahlian selain berkesenian.
“Art Banyuwangi sebagai wadah berbagi dan berproses bersama, gotong royong dalam melestarikan budaya khususnya seluruh teman-teman di bidang keahlian masing-masing,”paparnya.
Artinya, menjadi sebuah cita-cita luhur awal berdirinya art Banyuwangi yang dulunya bernama Way Art (Seniman Jalanan.red).
Bagi pak Wo pribadi mengaku bersyukur dan merasakan manfaatnya selama ia bergabung di Art Banyuwangi jadi sebuah ruang dalam berkreasi.
“Bebas, dalam wadah art Banyuwangi merupakan wadah untuk berproses. Sedikit cerita sejak di tinggal pencetus pertama yakni almarhum Mas Mocez yang berhasil mengenalkan Art Banyuwangi kepada saya,”pungkasnya.
Sumber: Lantaran.com/Guntur Putra