Tim SAR Gabungan Evakuasi Jenazah Nelayan Disekitar Lokasi Penemuan Perahu Yang Hancur 

PORTALJATIM.ID, BANYUWANGI — Tim SAR Gabungan yang terdiri dari TNI AL, Satpolairud, Basarnas, BPBD Banyuwangi, Polsek Tegaldlimo, dan kelompok Nelayan mengevakuasi korban laka laut dalam kondisi meninggal dunia dipesisir pantai Trianggulasi. Sabtu (1/6/2024).

Kasat Polairud Polresta Banyuwangi AKP. I Nyoman Ardita, S.H., M.H., melalui Kasubnit Lidik Aiptu Erman Wahyudi, S.H. mengatakan Tim SAR Gabungan melaksanakan evakuasi jenazah salah satu korban laka laut yang menyebabkan korban meninggal dunia.

Sebelumnya, Tim SAR gabungan mendapatkan informasi dari nelayan yang turut dalam pencarian bahwa telah menemukan jenazah di sekitar lokasi perahu yang hancur tepatnya di sekitar pesisir pantai Trianggulasi.

Dalam proses evakuasi tersebut, Tim SAR Gabungan melakukan pencarian dan penyisiran dihari pertama sampai ke empat yang dilaksanakan dengan menyesisir lokasi pesisir pantai Trianggulasi yang dibagi beberapa tim dalam pencarian.

Baca Juga :  Lakukan Pengamanan Lomba Perahu Layar, Ini Kata Aiptu Erman Wahyudi, S.H

Pada hari keempat tersebut tepatnya pada pukul 06.00 WIB, Tim Gabungan mendapatkan informasi dari tim lainnya telah menemukan jenazah yang terdampar di sekitar lokasi perahu yang hancur.

Sebelumnya, Satpolairud Polresta Banyuwangi mendapatkan informasi dari petugas Taman Nasional Alas Purwo (TNAP) tentang penemuan serpihan perahu yang hancur di pesisir pantai Trianggulasi tempatnya diarea Blok Sungklon Ombo, Dusun Kutorejo, Desa Kalipait, Kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Banyuwangi. Rabu (29/5/2024) Siang.

Dari keterangan saksi (anak korban) Mohammad Firdaus, 26 berawal dari korban Sugiman, 49 yang berpamitan kepada Istrinya akan mencari ikan dengan menggunakan perahu saudara Waras pada tanggal (28/5/2024) sore.

Pada Hari Rabu, 29/5/2024 Mohammad Firdaus mendapatkan informasi dari kelompok nelayan bahwa telah menemukan serpihan perahu yang hancur di pesisir pantai Trianggulasi mirip dengan yang dibawa oleh orang tuanya.

Baca Juga :  Tingkatkan Keamanan Dan Kenyamanan Personel Polairud Ingatkan Buruh Angkut Pelabuhan 

Mengetahui informasi tersebut, Mohammad Firdaus bergegas menuju lokasi penemuan guna memastikan perahu yang hancur tersebut.

Setelah sampai lokasi penemuan tersebut, benar bahwa perahu yang hancur tersebut merupakan perahu yang dibawa oleh orang tuanya untuk melaut, “kata Aiptu Erman dari keterangan yang didapat.

Menurut keterangan saksi lainnya, situasi pada saat korban pergi melaut, cuaca sedang cukup extrem yang disertai dengan kabut dan ombak besar.

Tak lupa kami juga mengingatkan kepada nelayan untuk tidak melakukan aktivitas pemancingan di karena cuaca sedang extrem dan apabila harus pergi memancing kami ingatkan untuk selalu mengenakan lifejacket guna keselamatan.

Dari penemuan korban, pihak keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dan sampai saat petugas masih melakukan pendalaman lebih lanjut guna memastikan tidak ada korban lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *